Selasa, 02 Juni 2009

Laporan PKL Saya Di PT.inti

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan adanya kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat membuat PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) yang merupakan perusahaan vendor yang bergerak dalam bidang industri perangkat telekomunikasi secara aktif melakukan riset-riset baru dan menyediakan produk-produk yang di perlukan dalam telekomunikasi
Suatu jaringan telekomunikasi tidak akan terlepas dari sistem operasi dan pemeliharaan dalam pembangunan hubungan komunikasi, oleh karena itu dibutuhkan suatu software berbasis web untuk menghandel pelanggan dalam jaringan telekomunikasi. Manual User atau disebut OM I-CN yang saat ini dikembangkan oleh PT.INTI berfungsi untuk mengendalikan komunikasi antar gateway atau peralatan komunikasi IP dengan jaringan PSTN/PLMN, yakni menentukan kemana panggilan akan ditujukan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pemanggil.
Digunakan server i-CN yang merupakan suatu stand alone switching office yang memadukan layanan circuit switched dan packet switched dalam satu platform, serta software VoIp seperti x-lite. Dan dapat dianalisa pengujian hubungan komunikasi tersebut dari fitur yang disediakan manual user khusunya pada fitur exhchange dan subscriber pada OM-ICN .

1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori maupun praktek yang didapatkan saat kuliah dengan penerapan di lapangan.
2. Merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa D-III Teknik Komputer Politeknik Sukabumi.

1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui sejarah struktur oganisasi, serta lingkup kerja PT. INTI khususnya di bagian Jaringan dan Multimedia.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari Manual User yang diterapkan di PT. INTI.

1.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar pembahasan masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan menyimpang maka dalam penelitian praktek kerja lapangan ini penulis hanya membatasi masalah pada Manual User secara umum di PT.INTI dan tidak membahas pada konfigurasi sistem komputer ataupun jenis perangkat yang digunakan.

1.4 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan kerja praktek ini disusun dan di kelompokkan dalam bab-bab sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan visi, misi, strategi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi serta jasa-jasa atau layanan PT. INTI.
BAB III. LANDASAN TEORI
Membahas Manual User secara umum.
BAB IV. PENGUJIAN MANUAL USER
Berisi materi yang dibahas berdasarkan pengamatan dan kerja lapangan selama masa kerja praktek di PT. INTI beserta analisa dan pembahasannya.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari laporan kerja praktek.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan
Berkantor pusat di Bandung dengan jumlah karyawan tetap 742 orang (per 31 Desember 2006), INTI telah bergerak di bidang telekomunikasi selama lebih dari 3 dasawarsa sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT Telkom dan Indosat.
Melihat kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika yang menuju konvergensi, saat ini INTI telah melakukan perubahan mendasar ruang lingkup bisnis inti dari manufaktur menjadi penyedia jasa engineering solution, khususnya Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi, atau yang lebih dikenal dengan istilah ISTI (Infocom System & Technology Integration).
Berbekal pengalaman dan kompetensi di bidang telekomunikasi selama lebih dari 30 tahun (didirikan pada tahun 1974), INTI telah menggariskan kebijakan-kebijakan organisasi yang mendukung perubahan orientasi bisnis dan budaya kerja perusahaan yang berkemampuan untuk bersaing di pasar.
Eksistensi & Perkembangan INTI (1974 – 2004)
Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian & Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).


Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan.
2.2 Struktur Organisasi
Sejalan dengan intensi INTI untuk lebih fokus pada jasa engineering dan lebih berorientasi ke pelanggan, maka INTI menyiapkan organisasinya sebagai berikut:







Gambar 2.1 Struktur Organisasi










BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Voice over Internet Protocol (VoIP)
VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.
Protocol Voice over IP (VoIP) secara umum dibagi 2 bagian, yaitu control/signaling dan data voice. Control VoIP adalah trafik yang berfungsi untuk menghubungkan dan menjaga trafik yang sebenarnya yaitu berupa data voice. Juga menjaga seluruh operasi jaringan (router to router communications). Dikenal juga dengan istilah Packet Signalling. Data Voice adalah trafik user berupa informasi yang disampaikan end-to-end yang dikenal juga sebagai Packet Voice.
3.2 Jaringan VoIP Dengan Asterisk Dan X-Lite
Dalam aplikasinya, hanya dibutuhkan satu buah pc server dan beberapa pc client (2 misalnya) yang saling terhubung satu sama lain. Parameter saling terhubung satu sama lain dan dapat saling berhubungan.
Untuk menggunakan aplikasi asterisk di pc, diperlukan sistem operasi UNIX atau GNU/Linux.. Asterisk adalah software yang akan diinstal pada server. Asterisk dibuat oleh Digium Corp. sebagai aplikasi proxy pada protokol SIP, H.323, dan juga MGCP.



Gambar 3.1 X-Lite
Dengan konfigurasinya sebagai berikut :





Gambar 3.2 Pengujian Fitur-fitur Manual User
3. 3 User Manual
Operasi dan Pemeliharaan
Fungsi operasi dan pemeliharaan adalah untuk memberikan instruksi kepada sistem ICN agar beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, serta digunakan untuk melakukan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan secara jarak jauh (remote).
Untuk memberikan instruksi kepada sistem iCN, pemakai harus mengikuti prosedur komunikasi tertentu.
Gambar 3.3 Manual User
3.3.1 Exchange
3.3.1.1 Membuat Office Code
Prosedur untuk membuat Office Code:
Pilih menu Exchange->Create Office Code

Setelah dipilih akan ditampilkan menu berikut :







Gambar 3.4 Pembuatan Office Code
Paramater input:
Area Code Kode area daerah dimana sentral itu berada
Formatnya berupa 1 sampai 4 numerik
Office Code Menyatakan prefix sentral
Formatnya berupa 1 sampai 4 numerik
Qdigit(Digit Quantity) Jumlah digit dibelakang office Code
Formatnya berupa numerik
Tabel 3.1 Parameter Input Office Code

Setelah parameter input dimasukkan pilih menu Submit, sistem akan menampilkan menu berikut pad display Office Code :





Gambar 3.5 Tampilan Office Code
3.3.1.2 Catastrope
Pada saat catastrop ini diset hanya pelanggan dengan prioritas yang bisa melakukan komunikasi pada saat terjadi bencana.

Prosedur untuk menset keadaan catastrop dengan cara memilih menu Exchange->Enter Catastrope




Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan menu berikut:









Gambar 3.6 Create Catastrope

Paramater input:
Office Code Menyatakan prefix sentral yang diset catastrope.
Parameter ini diisi dengan memilih Office Code yang sebelumnya telah dibuat.
Username Nama user
Password Password user
Catastrope Pilih Activate Catastrope
Tabel 3.2 Parameter Input Catastrope

Parameter output
Catastrope
Untuk menyatakan keadaan catastrope atau tidak, kalau dalam keadaan catastrope hanya pelanggan dengan prioritas yang bisa melakukan komunikasi saat terjadi bencana.
jika nilainya 0 tidak catastrope, dan kalau 1 catastrope
Tabel 3.3 Parameter Output Catastrope

3.3.2. Administrasi Pelanggan
3.3.2.1 Membuat Pelanggan
Sebelum pelanggan bisa di create terlebih dahulu harus dibuat nomor Office Code. Office Code ini merupakan nomor awal dari nomor pelanggan. Untuk membuat pelanggan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara manual dan lewat file.
Prosedur untuk membuat pelanggan pilih menu Subscriber Administration->Create Subsciber


Setelah dipilih maka sistem akan menampilkan:






Gambar 3.7 Tampilan Subsriber



Secara manual
Dengan cara manual pelanggan dibuat satu persatu. Prosedurnya pilih Manual kemudian di Submit . Setelah dipilih sistem akan menampilkan menu:

Gambar 3.8 Pembuatan Pelanggan Secara Manual

Untuk membuat pelanggan maka ada parameter input yang harus diisi atau dipilih.
Paramater input:
Subsciber No(DN) Nomor pelanggan
Nomor yang dibuat diawali dengan nomor Office Code yang telah dibuat formatnya numerik
Protokol Type Protokol komunikasi antara iCN dan pelanggan yaitu:
SIP, MEGACO, MGCP, IAX
IP Nomor IP address dari pelanggan bisa diisi dengan nomor IP statik maupun dynamic
Port Nomor port untuk protokol komunikasi pelanggan dengan iCN
Category Kategori dari pelanggan dapat berupa:
MS : Pelanggan biasa
COINB : Pelanggan pay phone
TESTNO : Pelanggan untuk keperluan test
OPOS : Operator
Priority Priority pelanggan ada 2 macam yaitu:
1. Normal
2. VIP dimana pada saat catastrope hanya pelanggan ini yang bisa melakukan komunikasi
Tabel 3.4 Parameter Input Pelanggan
Setelah parameter input diisi pilih menu SUBMIT.
Sebagai contoh setelah di SUBMIT akan tampil menu berikut



Gambar 3.9 Tampilan Input Pelanggan

Membuat Pelanggan dengan File
Dengan cara ini dapat dibuat pelanggan yang banyak. Prasyaratnya harus dibuat data pelanggan dalam 1 file. Setelah dibuat pilih menu File dan browsing file data pelanggan dan dipilih setelah itu di SUBMIT
Menampilkan Pelanggan
Prosedur untuk menampilkan pelanggan pilih menu Subscriber Administration->Display Subscriber


Setelah dipilih sistem akan merespons sbb:









Gambar 3.10 Menampilkan Pelanggan
Untuk menampilkan semua pelanggan pilih menu All kemudian di Submit. Maka sistem akan meresponse sbb:









Gambar 3.11 Tampilan Pelanggan yang dibuat

Untuk menampilkan hanya 1 data pelanggan maka pilih nomor pelanggan kemudian di Submit. Maka sistem akan merespon.



Gambar 3.12 Tampilan Untuk 1 Pelanggan

Untuk menampilkan beberapa pelanggan yang nomornya berurutan caranya masukkan range nomor pelanggan yang mau ditampilkan kemudian di Submit sebagai contoh:







Gambar 3.13 Menampilkan beberapa pelanggan

Setelah di Submit sistem akan merespon









Gambar 3.14 Tampilan untuk beberapa pelanggan

3.3.2.2 Layanan Dasar
Pada pelanggan, terdapat layanan dasar oleh application server sesuai dengan standar penyelenggara jaringan telekomunikasi eksisting tentang standar perangkat lunak sentral diantaranya :
3.3.2.2.1 Class Of Service (SCOS)
Untuk mengaktifkan fitur SCOS, pilih enter SCoS, lalu masukan nomor pelanggan dan pilihlah fitur SCOS tersebut, setelah itu SUBMIT.










Gambar 3.15 Aktivasi SCOS
SCoS juga dapat di aktifkan saat pembuatan pelanggan.
Kelas dari layanan ini terdiri dari :
Block Subscriber (BLOSUB)
Pelanggan tidak bisa outgoing dan incoming
Block Terminating (BLOTER)
Pelanggan tidak bisa menerima pangggilan
Block Originiting (BLORIG)
Pelanggan tidak bisa melakukan panggilan
Block National (BLONAT)
Pelanggan diblok untuk panggilan ke code point nasional
Block International (BLINAT)
Pelanggan diblok untuk panggilan ke code point internasioanal
Subscriber with Priority(SUBPRIO)
Fitur ini untuk mengaktifkan menu catastrope, dimana pada saat terjadi keadaan darurat atau bencana alam, nomor yang diberi fitur ini saja yang dapat melakukan panggilan atau hubungan komunikasi.
Calling Line Identification Restriction (CLIR)
Fitur yang memberikan kepada pemanggil untuk tidak menampilkan identitasnya ke pelanggan/nomor yang dipanggil.
No Charge (NOCHARGE)
Suatu fitur apabila diaktifkan pada seorang pelanggan yang sedang melakukan komunikasi, maka pelanggan tersebut tidak dikenakan tarif atau biaya percakapan.

3.3.2.2.2. SCOSS (Class Of Service Supplementary)
Untuk mengaktifkan fitur SCOSS, pilih enter SCOSS, lalu masukan nomor pelanggan dan pilihlah fitur SCOSS tersebut, setelah itu SUBMIT. Pilih activate SCOSS, untuk mengaktifkan fitur yang dipilih agar berfungsi.











Gambar 3.16 Aktivasi SCOSS

Kelas dari layanan tambahan ini terdiri dari :
Call Forwarding (Immediate, absent, on busy)
Adalah fitur yang memungkinkan pelanggan untuk mengalihkan panggilan yang datang ke nomor lain yang telah ditentukan pada saat fitur ini diaktifkan. Pengalihan ini ditentukan oleh kondisi nomor tujuan apakah absent atau on busy. Aktivasi dapat dilakukan oleh pelanggan atau oleh operator
Do Not Disturb
Sebuah fitur yang memungkinkan seorang pelanggan untuk meneruskan panggilan ke announcement tertentu atau tone khusus sesuai permintaan.
Conference
Sebuah fitur yang memungkinkan seorang pelanggan untuk mengadakan konferensi melalui telepon lebih dari dua orang, baik untuk terminating call maupun originating call.
Call Waiting
Sebuah fitur yang memungkinkan seorang pelanggan untuk diberitahu bahwa mendapat panggilan masuk lain ketika ia dalam kondisi sibuk atau berbicara (off-hook). Pemanggil akan diberikan ringing tone standar.
Abbreviated dialing(ABBD)
Sebuah fitur yang memungkinkan seorang pelanggan untuk memutar nomor yang sering dipanggil dengan menggunakan satu atau dua kode digit.


Hotline
Fitur yang memungkinkan pelanggan dihubungkan langsung ke nomor tujuan tertentu yang tetap, dengan pelanggan melakukan pemilihan digit, panggilan akan diproses sesuai prosedur normal.
Voice Mail
Sebuah fitur yang memungkinkan seorang pemanggil meninggalkan pesan jika jika telepon tujuan tidak diangkat. Aktivasi dapat dilakukan oleh pelanggan atau oleh operator.

3. 3.3 Trunk Administration
Berfungsi sebagai jalan / transportasi bagi pelanggan untuk berkomunikasi.
Terdiri dari dua bagian :
1. Trunk group : Terdiri dari beberapa trunk line.
2. Trunk line : Hanya terdiri dari sau E1 atau 1 PCM.
3.3.4 Destination Administrasi
Berfungsi untuk menentukan arah dan tujuan pelanggan dalam melakukan komunikasi.
3.3.5. Routing administration
Mempunyai fungsi :
• Melakukan pengalihan rute trafik saat terjadi overflow dengan menggunakan rute alternatif.
• Melakukan pemilihan rute secara proporsional.
• Melakukan distribusi trafik secara merata dalam trunk grup.
• Melakukan pembedaan rute berdasarkan jenis layanan, misalnya trafik voice dibedakan ruteya dengan data.
• Melakukan pembedaan rute berdasarkan kelas layanan.
• Mendeteksi rumor tujuan/destinasi sehingga dapat melakukan tindakan pemblokiran terhadap panggilan yang tidak sesuai dengan fasilitas pelanggan yang bersangkutan (misalnya pemblokiran untuk panggilan outgoing SLJJ atau SLI)

3.3.6. Code Point Administration
Berfungsi sebagai kode area tujuan yang akan diarahkan.
3.3.7 Equipment Administration
Untuk mengaktifkan channel atau jalur berkomunikasi.
3.3.8 CDR Record
CDR dihasilkan untuk semua panggilan asal dan panggilan-panggilan pengetesan (test call) yang terjadi. CDR disimpan dalam bentuk mentah pada media hard disk selama selang waktu tertentu tergantung pada jumlah spase yang tersedia, ukuran CDR, dan besarnya trafik.
Persyaratan fungsi CDR secara umum dapat dilihat pada tabel berikut :
Membangkitkan CDR untuk tiap panggilan dan menyimpannya secara terus menerus dan dapat melihat CDR melalui kriteria search.
File CDR dapat disimpan baik dalam format binary maupun ASCII.
Memiliki kemampuan untuk melakukan download fie-file CDR ke sistem billing pelanggan melalui FTP.
Membangkitkan file recovery CDR untuk mengantisipasi kehilangan file-file CDR.
Harus mendukung antarmuka RADIUS (sebagai RADIUS CLIENT) untuk mendukung implementasi prepaid service dan atau billing card service.
Format CDR harus sesuai dengan persyaratan penyelenggara jaringan telekomunikasi eksisting dimana akan digunakan sebagai masukan untuk sistem billing penyelenggara jaringan eksisting.









BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Fitur-fitur pada Manual User
Pengujian dilakukan untuk mengetahui fungsi dari fitur-fitur yang tersedia, cara kerja dari fitur tersebut dan running status fitur tersebut. Pengujian meliputi fungsi dan fitur-fitur pada bagian Exchange dan Subscriber Administration.

4.2 Area Code
Identifikasi Create Area Code
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Create Area Code
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Create Area Code
Prosedur Pada menu Exchange pilih sub menu enter area code
pada area code isi dengan 022
pada exchange name isi dengan bandung
Perkiraan Hasil Exchange dengan code 022 dan name bandung created
Hasil Aktual Exchange dengan code 022 dan name bandung created
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.1 Create Area Code

4.3 Office Code
Identifikasi Create Office Code
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Create Office Code
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Create Office Code
Prosedur
Pada menu Exchange pilih sub menu enter Office code
pada Office code isi dengan 31
pada Q digit isi dengan 6
Perkiraan Hasil Exchange dengan office code 31 dan Qdigit 6 created
Hasil Aktual Exchange dengan office code 31 dan Qdigit 6 created
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.2 Create Office Code

Identifikasi Cancel Office Code
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Cancel Office Code
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel Office Code
Prosedur Pada menu Exchange pilih sub menu cancel Office code
pada Office code isi dengan 31
lalu submit
Perkiraan Hasil Exchange dengan office code 31 akan di cancel
Hasil Aktual Exchange dengan office code 31 akan di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.3 Cancel Office Code

4.4 Subscriber Class of Service Supplementary (SCOSS)
4.4.1 Immediate Call forwarding
Identifikasi SCOSS Immediate Call forwarding
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Immediate Call forwarding
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Immediate Call forwarding

Prosedur Create 3 subscriber dengan nomor 311234, 311235, 311236
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDI (Immediate call forward), submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih CFDI lalu pada code masukan 311235, submit
subscriber 311236 menghubungi 311234, panggilan akan langsung diteruskan pada subscriber 311235
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, maka panggilan akan langsung diteruskan pda subscriber 311235
Hasil Aktual Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, maka panggilan akan langsung diteruskan pda subscriber 311235
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.4 Create Immediate Call Forwarding

Identifikasi Cancel SCOSS Immediate Call forwarding
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Immediate Call forwarding
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Immediate Call forwarding
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDI (Immediate call forward), submit
Perkiraan Hasil SCOSS CFDI (Immediate call forward) pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual
SCOSS CFDI (Immediate call forward) pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.5 Cancel Immediate Call Forwarding

4.4.2 Call forwarding if busy
Identifikasi SCOSS Call forwarding if busy
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Call forwarding if busy
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Call forwarding if busy
Prosedur Create 3 subscriber dengan nomor 311234, 311235, 311236
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDB (Call forwarding If Busy), submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih CFDB lalu pada code masukan 311235, submit
subscriber 311236 menghubungi 311234 saat 311234 sedang sibuk,maka panggilan akan diteruskan pada subscriber 311235
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311236 menghubungi 311234 saat 311234 sedang sibuk, maka panggilan akan diteruskan pda subscriber 311235
Hasil Aktual Bila subscriber 311236 menghubungi 311234 saat 311234 sedang sibuk, maka panggilan akan diteruskan pda subscriber 311235
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.6 Create Call forwarding if busy
Identifikasi Cancel SCOSS Call forwarding if busy
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Call forwarding if busy
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Call forwarding if busy
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDB (Call forwarding If Busy), submit
Perkiraan Hasil SCOSS CFDB (Call forwarding If Busy) pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS CFDB (Call forwarding If Busy) pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.7 Cancel Call forwarding if busy

4.4.3 Do Not Disturb ( DND )
Identifikasi SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 311234, 311235
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih DND (Do Not Disturb), submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, submit
subscriber 311234 menghubungi 311235 maka permintaan panggilan akan ditolak
Perkiraan Hasil
Bila subscriber 311234 menghubungi 311235 maka permintaan panggilan akan ditolak
Hasil Aktual Bila subscriber 311234 menghubungi 311235 maka permintaan panggilan akan ditolak
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.8 Create Do Not Disturb ( DND )

Identifikasi Cancel SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Do Not Disturb ( DND )
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDB (Call forwarding If Busy), submit

Perkiraan Hasil SCOSS DND (Do Not Disturb) pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS DND (Do Not Disturb) pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.9 Cancel Do Not Disturb ( DND )

4.4.4 Call forwarding if Absent
Identifikasi SCOSS Call forwarding if Absent
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Call forwarding if Absent
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Call forwarding if Absent
Prosedur
Create 3 subscriber dengan nomor 311234, 311235, 311236
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDB (Call forwarding If Busy), submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih CFDB lalu pada code masukan 311235, submit
subscriber 311236 menghubungi 311234, jikatidak diangkat, maka panggilan akan langsung diteruskan pda subscriber 311235
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, jikatidak diangkat, maka panggilan akan langsung diteruskan pda subscriber 311235
Hasil Aktual Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, jikatidak diangkat, maka panggilan akan langsung diteruskan pda subscriber 311235
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.10 Create Call forwarding if Absent

Identifikasi Cancel SCOSS Call forwarding if Absent
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Call forwarding if Absent
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Call forwarding if Absent
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih CFDA (Call forwarding If Absent), submit
Perkiraan Hasil SCOSS CFDA (Call forwarding If Absent) pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS CFDA (Call forwarding If Absent) pada Subscriber 311234 di cancel

Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.11 Cancel Call forwarding if Absent

4.4.5 Conference
Identifikasi SCOSS Conference
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Conference
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Conference
Prosedur Create 3 subscriber dengan nomor 311234, 311235, 311236
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih Conference, submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih Conference, submit
subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234 maka pembicaraan dapat dilakukan bersama-sama.
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234 maka pembicaraan dapat dilakukan bersama-sama.
Hasil Aktual Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234 maka pembicaraan dapat dilakukan bersama-sama.
Kesimpulan Testing Berhasil

Tabel 4.12 Create Conference



Identifikasi Cancel SCOSS Conference
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Conference
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Conference
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih Conference, submit
Perkiraan Hasil SCOSS Conference pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS Conference pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.13 Cancel Conference

4.4.6 Call Waiting
Identifikasi SCOSS Call Waiting
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Call Waiting
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Call Waiting
Prosedur Create 3 subscriber dengan nomor 311234, 311235, 311236
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih Conference, submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih Conference, submit
subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234, maka pembicaraan antara 311234 dengan 311236 atau 311235 dapat dilakukan secara bergantian dengan menggunakan fitur hold di softphone-nya.
Perkiraan Hasil
Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234, maka pembicaraan antara 311234 dengan 311236 atau 311235 dapat dilakukan secara bergantian dengan menggunakan fitur hold di softphone-nya.
Hasil Aktual Bila subscriber 311236 menghubungi 311234, kemudian 311235 menghubungi 311234, maka pembicaraan antara 311234 dengan 311236 atau 311235 dapat dilakukan secara bergantian dengan menggunakan fitur hold di softphone-nya.
Tabel 4.14 Create Call Waiting

Identifikasi Cancel SCOSS Call Waiting
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Call Waiting
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Call Waiting
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih call waiting, submit
Perkiraan Hasil SCOSS Call Waiting pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS Conference pada Subscriber 311234 berhasil di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.15 Cancel Call Waiting

4.4.7 ABBD
Identifikasi SCOSS ABBD
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS ABBD
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS ABBD
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 311234, 311235
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih ABBD, submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih ABBD, pada code isi 311235, pada ABBDN isikan 1, lalu submit
Pilih Code Point Administration, pilih create service code, kemudian pada code isikan **, pada stype isikan ABBD, lalu submit
subscriber 311234 menekan **1, maka secara otomatis subscriber 311234 akan terhubung ke subscriber 311235
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311234 menekan **1, maka secara otomatis subscriber 311234 akan terhubung ke subscriber 311235
Hasil Aktual Bila subscriber 311234 menekan **1, maka secara otomatis subscriber 311234 akan terhubung ke subscriber 311235
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.16 Create ABBD

Identifikasi Cancel SCOSS ABBD
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS ABBD
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS ABBD
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih ABBD, submit
Perkiraan Hasil SCOSS ABBD pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOSS ABBD pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.17 Cancel ABBD

4.4.8 Voice Mail
Identifikasi SCOSS Voice Mail
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Voice Mail
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Voice Mail
Prosedur Create 1 subscriber dengan nomor 311234
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih Voice Mail, submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih Voice Mail,lalu submit
subscriber 311234 dapat menggunakan layanan Voice Mail
Perkiraan Hasil Subscriber 311234 dapat menggunakan layanan Voice Mail
Hasil Aktual Subscriber 311234 dapat menggunakan layanan Voice Mail
Kesimpulan Testing Tidak bisa membuka hasil dari Voice Mail
Tabel 4.18 Create Voice Mail

Identifikasi Cancel SCOSS Voice Mail
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Voice Mail
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel SCOSS Voice Mail
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih Voice Mail, submit
Perkiraan Hasil SCOSS Voice Mail pada Subscriber 311234 di Cancel
Hasil Aktual SCOSS Voice Mail pada Subscriber 311234 di Cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.19 Cancel Voice Mail

4.4.9 Hotline
Identifikasi SCOSS Hotline
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOSS Hotline
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOSS Hotline
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 311234, dan 311235
Pada enter SCOSS Masukan DN 311234, pilih Hotline, submit
Masuk ke activate SCOSS, masukan DN 311234, pada SCOSS pilih Hotline,pada code isikan 311235, lalu submit
Subscriber 311234 saat menekan sembarang digit untuk menggunakan SCOSS Hotline
Perkiraan Hasil Subscriber 311234 dapat menggunakan layanan Hotline
Hasil Aktual Subscriber 311234 tidak dapat menggunakan layanan Hotline
Kesimpulan Testing Tidak dapat menggunakan SCOSS Hotline dikarenakan menggunakan SIP phone
Tabel 4.20 Create Hotline

Identifikasi Cancel SCOSS Hotline
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Hotline
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOSS Hotline
Prosedur Pada cancel SCOSS Masukan DN 311234, pilih HLD, submit
Perkiraan Hasil SCOSS HLD padaSubscriber 311234 di-cancel
Hasil Aktual SCOSS HLD padaSubscriber 311234 di-cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.21 Cancel Hotline

4.5 Class Of Service (SCOS)
4.5.1 Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Identifikasi SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 311234, 31125
Pada enter SCoS Masukan DN 311234, pilih Subprio, submit
Pada exchange, enter catastrophe, submit
subscriber 311234 menghubungi 311235 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 311235 menghubungi 311234, maka panggilan akan ditolak.
Perkiraan Hasil Bila subscriber 311234 menghubungi 311235 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 311235 menghubungi 311234, maka panggilan akan ditolak.
Hasil Aktual Bila subscriber 311234 menghubungi 311235 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 311235 menghubungi 311234, maka panggilan akan ditolak.
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.22 Create Subprio
Identifikasi Cancel SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Subprio (untuk kondisi catastrophe)
Prosedur pada cancel SCoS masukksn tab DN(mis:311234) lalu tandai subprio, submit
Perkiraan Hasil SCOS subprio pada Subscriber 311234 di cancel
Hasil Aktual SCOS subprio pada Subscriber 311234 di cancel
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.23 Cancel Subprio

4.5.2 Bloter
Identifikasi SCOS Bloter
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOS Bloter
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOS Bloter
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 331,332
Pada enter SCoS Masukan DN 331, pilih Bloter, submit
subscriber 332 menghubungi 331 maka panggilan di-Block. Tetapi bila subscriber 331 menghubungi 332 maka panggilan dapat diterima.
Perkiraan Hasil Bila subscriber 331 menghubungi 332 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 332 menghubungi 331, maka panggilan akan ditolak.
Hasil Aktual Bila subscriber 331 menghubungi 332 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 332 menghubungi 331, maka panggilan akan ditolak.
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.24 Create Bloter

Identifikasi Cancel SCOS Bloter
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Bloter
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Bloter
Prosedur Pada cancel SCoS Masukan DN 311234, pilih Bloter, submit
Perkiraan Hasil Bila subscriber 331 menghubungi 332 atau sebaliknya maka berhasil
Hasil Aktual Bila subscriber 331 menghubungi 332 atau sebaliknya maka berhasil
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.25 Cancel Bloter

4.5.3 Blorig
Identifikasi SCOS Blorig
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOS Blorig
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOS Blorig
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 331,332
Pada enter SCoS Masukan DN 331, pilih Blotter, submit
subscriber 332 menghubungi 331 maka panggilan di-Block. Tetapi bila subscriber 331 menghubungi 332 maka panggilan dapat diterima.
Perkiraan Hasil Bila subscriber 332 menghubungi 331 maka panggilan diperbolehkan. Tetapi bila subscriber 331menghubungi 332, maka panggilan akan ditolak.
Hasil Aktual Bila subscriber 331 menghubungi 332 atau sebaliknya maka panggilan diperbolehkan.
Kesimpulan Testing Tidak sesuai
Tabel 4.26 Create Blorig

Identifikasi Cancel SCOS Blorig
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Blorig
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan Cancel SCOS Blorig
Prosedur Pada cancel SCoS Masukan DN 311234, pilih Blorig, submit
Perkiraan Hasil Bila subscriber 332 menghubungi 331 atau sebaliknya maka panggilan diperbolehkan
Hasil Aktual Bila subscriber 331 menghubungi 332 atau sebaliknya maka panggilan diperbolehkan.
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.27 Cancel Blorig

4.5.4 Blosub
Identifikasi SCOS Blosub
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan SCOS Blosub
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan SCOS Blosub
Prosedur Create 2 subscriber dengan nomor 331,332
Pada enter SCoS Masukan DN 331, pilih Blosub, submit
subscriber 332 menghubungi 331 a
Perkiraan Hasil Bila subscriber 332 menghubungi 331 atau sebaliknya maka panggilan akan ditolak.
Hasil Aktual Bila subscriber 332 menghubungi 331 atau sebaliknya maka panggilan akan ditolak.
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.28 Create Blosub

Identifikasi Cancel SCOS Blosub
Detil Requirement Aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Blosub
Tujuan Memastikan aplikasi mampu melakukan cancel SCOS Blosub
Prosedur Pada cancel SCoS Masukan DN 311234, pilih Blosub, submit
Perkiraan Hasil Bila subscriber 332 menghubungi 331 atau sebaliknya maka panggilan akan berhasil
Hasil Aktual Bila subscriber 332 menghubungi 331 atau sebaliknya maka panggilan akan berhasil
Kesimpulan Testing Berhasil
Tabel 4.29 Cancel Blosub













BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Manual User merupakan Operasi dan pemeliharaan yang dikembangkan oleh PT. INTI yang dinamai dengan OM-iCN (Operation and Maintenance INTI Compact Next Generation Network) ini yang berfungsi untuk memberikan instruksi kepada sistem ICN supaya beroperasi sesuai dengan yang diharapkan user, serta untuk melakukan operasi dan pemeliharaan yang dapat dilakukan secara jarak jauh (remote).
2. i-CN adalah suatu stand alone switching office yang memadukan layanan circuit switched dan packet switched dalam satu platform.
3. Fungsi utama i-CN adalah mengendalikan komunikasi antar gateway atau peralatan komunikasi IP dan komunikasi gateway atau peralatan komunikasi IP dengan jaringan PSTN/PLMN, yakni menentukan kemana panggilan akan ditujukan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pemanggil.
4. i-CN merupakan penggabungan Fungsi Call Agent dan Trunk/Signaling Gateway dalam satu platform.
5. Manual User harus mampu mendukung semua layanan dasar dan fitur telepon PSTN yang disediakan oleh application server sesuai dengan standar penyelenggara jaringan telekomunikasi eksisting tentang standar perangkat lunak sentral seperti fitur-fitur dasar, fitur-fitur advance dan layanan multimedia.

5.2 SARAN
1. Perlu adanya literatur yang lebih lengkap mengenai peralatan yang dipakai di lapangan. Agar praktikan student selanjutnya dapat lebih mudah dalam pengerjaan laporan.
2. Untuk mahasiswa yang kerja praktek sebaiknya materi yang akan dipraktikan ditentukan terlebih dahulu agar mahasiswa ada persiapan yang lebih matang.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.inti.co.id/id/modules/aboutus/index.php?id=1
http://www.inti.co.id/id/modules/products/index.php?id=3
http://acronyms.thefreedictionary.com/CSS7
http://en.wikipedia.org/wiki/Softswitch
http://en.wikipedia.org/wiki/VoIP

2 komentar:

  1. maaf sebelumnya,, apakah saya bisa minta file nyaa???

    BalasHapus
  2. kalo bisa tolong sms saya ke no ini 082342593561 pleaseee,,,,, saya tggu

    BalasHapus